menu bar

Friday, 1 April 2016

Analisis unsur instrinsik

Analisis  unsur instrinsik
Roman di bawah lindungan ka’bah
Karya HAMKA




Di susun oleh
Nama                 : INDRIYANTO A P
Kelas                   : XII IA 2
No                       : 03

Kementrian Agama
Madrasah Aliyah Negeri 1 Sragen
Tahun Pelajaran 2014/2015
Analisis  unsur instrinsik
Roman di bawah lindungan ka’bah
Karya HAMKA







A.    Unsur Unsur Instrinsik

1.     Tema
·         Adat dan Kawin Paksa
2.     Alur
·         Alur yang terdapat dalam Roman Dibawah Lindungan Ka’bah tersebut adalah Alur Maju
3.     Latar ;
·         Tempat :
a.       Pasar
b.      Gudang
c.       Sungai
d.      Pantai
e.      Surau
f.        Rumah Hamid
g.       Rumah Zaenab
h.      Ruang Kelas (sekolah Tawalib)
i.        Makkah
·        Waktu :
a.       Tahun ( 1922-1927)
b.      Pagi, Siang, Sore, Malam
·        Suasana :
a.       Senang
b.      Tegang
c.       Duka
d.      Semangat
e.      Terharu

4.     Sudut Pandang
·         Dalam Roman tersebut menggunakan sudut pandang Orang ketiga pelaku utama
5.     Tokoh
a.       Hamid
b.      Zaenab
c.       Arifin
d.      Sholeh
e.      Engku Fa’jar
f.        Emak asiah
g.       Emak Hamid
h.      Rosna
i.        Ghozali
j.        K.H Ahmad Dahlan
k.       K.H Agus Salim
l.        Pak Guru di Tawalib
m.    Abdullah
n.      Malik
6.     Perwatakan
a.       Hamid                           : Sederhana, Penyayang, Suka menolong, Cerdas
b.      Zaenab                         : Sederhana, Lembut hati, menerima apa yang terjadi walaupun dirinya tidak suka
c.       Emak Asiah                                 : Baik, Mementingkan diri sendiri
d.      Emak Hamid               : pekerja keras, penyayang, baik hati
e.      Arifin                            : baik hati, dan suka menolong
f.        Sholeh                          : baik hati, penyayang, pekerja keras, suka membantu
g.       Rosnah                         : suka membantu, penyayang, baik hati

7.       Amanat
·         Jangan suka mementingkan diri sendiri dan jangan memaksakan kehendak orang lain
·         Suatu cinta sejati dan tentang jodoh, akan dipertemukan oleh Allah SWT, Apabila kedua belah pihak saling mencintai setulus hati.

A.  Dibawah Lingkungan Ka’bah (1922-1927)
(Adat dan Kawin Paksa)

1.         Adat
Dalam Roman tersebut, Adat yang menonjol adalah ketika anak putrid saat sudah lulus sekolah dan tidak diizinkan untuk melanjutkan sekolah lagi, melainkan harus menikah. Begitu juga dengan Zaenab, dia tidak melanjutkan sekolah tetapi harus mau menerima perjodohan dengan Arifim, anak dari teman Engku nya.

2.         Kawin Paksa
Emak Asiah memaksa Zaenab untuk menikah dengan Arifin, padahal si Zaenab sama sekali tidak cinta dengan Arifin, melainkan Zaenab mencintai Hamid. Tetai agar sang Emak Asiah bahagia, Zaenab mau menerima perjodohan tersebut. Walaupun akhirnya perjodohan tersebut tidak terlaksana dengan baik.

B.   Sinopsis Roman Dibawah Lindungan Ka’bah

                Padang, 1919
                Ada seorang laki laki tampan yang bernama Hamid yang baru pulang dari study nya di Tawalib, kemudia setelah selesainya study Hamid menemui Engku Ja’far untuk melihatkan ijazah sekaligus silahturahim kepada keluarga Engku. Dirumah Hamid bertemu dengan Zaenab, dian sangat senang dan terkejut melihat kecantikan dari Zaenab. Setelah pulangnya dari rumah Engku, Hamid bertemu ibunya dirumah dan menceritakan kekagumannya terhadap Zaenab. Kemudian ibu Hamid merasa rendah hati terhadap sikap anaknya itu.
                Pada keesokan harinya Zaenab dan Rosnah pergi kesungai, disana Zaenab dan Rosnah bertemu dengan teman temannya diDesa. Tidak disangka dan tidak terkira salah satu temannya mendapat Sepet yang berisi surat, Zaenabpun merasa gembira dengan apa yang telah diterima oleh temannya itu. Setelah temannya itu mendapatkan Sepet, Rosnah melihat ada Sepet yang terdapat surat yang bernamakan Zaenab, kemudian Rosnah mengambilnya dan memberikannya kepada Zaenab. Kemudian hati Zaenabp[un senang dan berdebar-debar.
                Pada malam hari orang orang desa berkumpul di Surau untuk Khatmil Qur’an, disana Zaenab melihat Hamid yang sedang menasehati kerumbunan anak anak yang sedang lari larian. Setelah Hamid menasehati anak anak, Hamid melihat Zaenab kemudian ia menghampirinya dan menyapanya. Waktu terus berjalan acara Khatmil Qur’an dimulai dengan kelurnya anak anaknya yang sudah khatam Al-qur’an. Kemudian diboyong keliling kampong ditengah perjalanan Hamid melihat Zaenab kemudian Hamid  menghampiri  dan akhirnya mereka berdu berjalan depan belakang dengan membawa obor untuk kelilingdesa dengan anak anak lainnya.
                Setelah selesai keliling desa, Zaenab pulang kerumah dan masuk kekamar, kemudian dia mendengar dibalik tembok kamarnya ada yang berbicara yaitu Hamid. Dan mereka saling bercakap-cakap dari balik tembok. Dan mereka saling mencurahkan isi hatinya.
                Pagi hari mereka berdua berada dipantai bermain bersama., diselang waktu Zaenab sedih karena Hamid sebentar lagi akan ke Tawalib. Kemudian mereka mengungkapkan impian hatinya. Hamid menginginkan untuk bisa naik haji, dan zaenab berpesan kepada hamid agar mendo’akannya “ Agar kelak dapat menikah dengan laki laki yang dia cintai dan mencintainya”.
                Disuatu ketika Hamid pergi kepasar dan membeli makanan ringan, ketika hendak pulang Hamid melihat seorang ibu yang membawa banyak belanjaan kemudian belanjaan itu jatuh dan Hamid menolongnya, dari kejauhan Zaenab juga melihat seorang ibu yang belanjaannya jatuh dan hendak menelongnya, dan melihat Hamid menolong ibu tersebut, Zaenab pun terkagum dengan ketulusan hati Hamid yang menolong ibu tersebut.  Kemudia zaenab dan hamid saling bertatapan Dan hujan pun turun deras, mereka berdua meneduh bareng. Dan mereka bersenang-senang sembaring sambil hujan hujan.
                Hujan pun redah hari beranjak malam zaenab dan hamid pun pulang, pada malam harinya hamid di minta oleh teman-temannya untuk menjadi ketua dalam kelompok debatnya, ketika hamid sedang berbincang- bincang  dengan teman-temannya terdengar batukkan dari dalam rumah, hamid pun bergegas masuk dalam rumah dan membuatkkan ramuan untuk emak, hamid pun memnyutujui untuk masuk dalam kelompok debat itu.
                Ke esok harinya seperti biasnya hamid pergi ke rumah  Haji Ja’far untuk bekerja disana, pada sore harinya  orang di desa bergegas pergi ke surau untuk melihat debat antar dua kelompok yaitu kelompok gozali dengan kelompo hamid, begitu juga Haji Ja’far yang bergegas pergi kesurau dan menyuruh zaenab untuk menyelesaikan semua pekerjannya, tapi dengan berat hati zaenab menerima perintah dan bergegas menyelesaikkan semua pekerjaannya, ketika zaenab sedang menyelesaikkan pekerjaannya datanglah  rosna yang mengingatkan akan debat itu, pada akhirnya semua pekerjaan zaenab telah selesai dan bersegera mengajak rosna pergi ke surau menggunakkan sepeda ontel, dengan sepeda otel zaenab dan rosna pergi kesurau dengan tergesa – gesa dan mengayuh dengan cepat, dengan pada akhirnya zaenab salah ambil jalan sehingga zaenab terjebur dalam sungai dekat surau,kemudian rosna panic dan berteriak-teriak minta tolong, orang-orang yang berada di dalam surau pun keluar dan menuju ke sungai, taka da yang menolong tapi pada akhirnya hamid menjeburkan diri untuk menolong zaenab, setelah terselamnya zaenab kemudian hamid membawanya ketepian lalu hamid berusaha menolong dengan melakukan nafasa buatan, seketika itu pula zaenab terselamatkan hidupnya, tetapi orang-orang yang melihat kejadian itu merasa marah dan membencinya.
            Di malam harinya setelah hamid dan emak shalat, terdengar ada yang mengetok pintukemudian hamid keluar dan melihat ternyata saleh, saleh menyuruh hamid untuk ke surau karena hamid harus memberikan mempertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya. Sesampainya di surau hamid di sambut orang-orang dengan perasaan marah dan benci kemudian hamid masuk  kedalam surau untuk menghadap para tetua adat, di dalam surau hamid dan tetua membahas tentan apa yang telah di lakukkan hamid pada zaenab, pada akhirnya para tetua memberikkan keputusan bahwa hamid di usir dari kampun, setelah hamid mendengarkkan keputusan itu hamid keluar dan menghampiri masyarakat yang telah menunggu di luar, setelah masyarakat tau bahwa hamid di usir dari kampum, ada salah satu dari gerombolan warga maju dan meludahi muka hamid.
            Keesok harinya hamid mempersiapkkan pakean-pakeannya dan bersegera pergi dari kampong, dengan berat hati dan penuh kesabaran hamid melangkah demi melangkah meninggalkan kampungnya sampai akhirnya hamid sampai di setasiun, di setasiun hamid melihat seorang kuli, dan pada akhirnya hamid menjadi kuli di setasiun itu, pada suatu hari ketika hamid selesai mendata barang-barang hamid melihat gerombolan haji hendak naik kereta, dari gerombolan haji tersebut hamid melihat Haji Ja’far naik kereta, tak hanya melihat Haji Ja’far saja disana hamid juga melihat zaenab, hamid pun merasa senang.
            Pada ke esok harinya ada dua orang petugas keamanan dating kerumah zainab untuk mengabarkan bahwa kapal yang membawa rombongan haji mesinya terbakar, tidak ada penumpang yang terselamatkan. Kemudianmak asiah menangis histeri. Hamid pun mendengar peristiwa itu kemuian hamid menemuin kepala setasiu  untuk mencari kebenaran. Pada malam harinya hamid kembali ke kampun untuk mengikuti shalat ghaib, setelah ikut shalat hamid pergi menjenguk emak dan kemudian pada esok harinya hamid kembali meninggalkan kampung.
            Hari-hari telah di lalui hamid seorang diri pada suatu hari saleh pergi ke tempat kerja hamid untuk membawa kabar kalau emak hamid sedang sakit kemudian hamid  bergegas menjenguk emak. Sesampainya di rumah Haji Ja’far emak meminta untuk pulang kerumah di tengah perjalanan emak memberikan emas kepada hamid dan pada saat itu juga emak meninggal dunia. Hamid merasa sedih dan kaget. Setelah pemakam emak hamid di hampiri oleh mak asiah untuk dating kerumah, pada malam hari hamid pergi ke rumah Haji Ja’far, di sana hamid di minta mak asiah untuk membujuk zaenab untuk mau menikah dengan arifin. Kemudian hamid berbicara dengan zaenab.
            Ke esokkan harinya hamid pergi ke rumah Haji Ja’far untuk pamid ke mak asiah untuk pergi mencari ilmu, kemudian hamid ingin bicara dengan zaenab tapi mak asiah tidak mau mengizinkan, ketika mak asiah menyuruh zaenab membacakkan surat dari arifin mak juga mengatkkan bahwa hamid pergi mencari mencari ilmu kemudian zaenab pergi bergegas ke setasiun untuk mengejar hamid, tapi tidak terkejar.

            Hari hari telah terlewatkan saleh ingin pergi naik haji kemudian zaenab menitipkan sebuahsurat untuk hamid, kemudia saleh bertemu hamid di mekah kemudian hamid memberikan surat dari zaenab, sebaliknya zaenab mendapatkan surat dari hamid. Kemudian hamid dan zaenab mereka meninggalkan dunia dengan impian-impian mereka.

No comments:

Post a Comment