Analisis unsur instrinsik
Roman di bawah lindungan ka’bah
Karya HAMKA
Di
susun oleh
Nama :
INDRIYANTO A P
Kelas :
XII IA 2
No : 03
Kementrian Agama
Madrasah Aliyah Negeri 1 Sragen
Tahun Pelajaran 2014/2015
Analisis unsur instrinsik
Roman di bawah lindungan ka’bah
Karya HAMKA
A. Unsur Unsur Instrinsik
1.
Tema
·
Adat dan Kawin Paksa
2.
Alur
·
Alur yang terdapat dalam Roman Dibawah Lindungan
Ka’bah tersebut adalah Alur Maju
3.
Latar ;
·
Tempat :
a. Pasar
b. Gudang
c. Sungai
d. Pantai
e. Surau
f.
Rumah Hamid
g. Rumah
Zaenab
h. Ruang
Kelas (sekolah Tawalib)
i.
Makkah
·
Waktu :
a. Tahun
( 1922-1927)
b. Pagi,
Siang, Sore, Malam
·
Suasana :
a. Senang
b. Tegang
c. Duka
d. Semangat
e. Terharu
4.
Sudut
Pandang
·
Dalam Roman tersebut menggunakan sudut pandang
Orang ketiga pelaku utama
5.
Tokoh
a. Hamid
b. Zaenab
c. Arifin
d. Sholeh
e. Engku
Fa’jar
f.
Emak asiah
g. Emak
Hamid
h. Rosna
i.
Ghozali
j.
K.H Ahmad Dahlan
k. K.H
Agus Salim
l.
Pak Guru di Tawalib
m. Abdullah
n. Malik
6.
Perwatakan
a. Hamid : Sederhana,
Penyayang, Suka menolong, Cerdas
b. Zaenab
: Sederhana,
Lembut hati, menerima apa yang terjadi walaupun dirinya tidak suka
c. Emak
Asiah :
Baik, Mementingkan diri sendiri
d. Emak
Hamid : pekerja keras,
penyayang, baik hati
e. Arifin : baik hati, dan
suka menolong
f.
Sholeh
: baik hati, penyayang, pekerja keras, suka membantu
g. Rosnah : suka membantu,
penyayang, baik hati
7. Amanat
·
Jangan suka mementingkan diri sendiri dan jangan
memaksakan kehendak orang lain
·
Suatu cinta sejati dan tentang jodoh, akan
dipertemukan oleh Allah SWT, Apabila kedua belah pihak saling mencintai setulus
hati.
A.
Dibawah
Lingkungan Ka’bah (1922-1927)
(Adat dan Kawin Paksa)
1.
Adat
Dalam Roman
tersebut, Adat yang menonjol adalah ketika anak putrid saat sudah lulus sekolah
dan tidak diizinkan untuk melanjutkan sekolah lagi, melainkan harus menikah.
Begitu juga dengan Zaenab, dia tidak melanjutkan sekolah tetapi harus mau
menerima perjodohan dengan Arifim, anak dari teman Engku nya.
2.
Kawin Paksa
Emak
Asiah memaksa Zaenab untuk menikah dengan Arifin, padahal si Zaenab sama sekali
tidak cinta dengan Arifin, melainkan Zaenab mencintai Hamid. Tetai agar sang
Emak Asiah bahagia, Zaenab mau menerima perjodohan tersebut. Walaupun akhirnya
perjodohan tersebut tidak terlaksana dengan baik.
B.
Sinopsis
Roman Dibawah Lindungan Ka’bah
Padang,
1919
Ada
seorang laki laki tampan yang bernama Hamid yang baru pulang dari study nya di
Tawalib, kemudia setelah selesainya study Hamid menemui Engku Ja’far untuk
melihatkan ijazah sekaligus silahturahim kepada keluarga Engku. Dirumah Hamid
bertemu dengan Zaenab, dian sangat senang dan terkejut melihat kecantikan dari
Zaenab. Setelah pulangnya dari rumah Engku, Hamid bertemu ibunya dirumah dan
menceritakan kekagumannya terhadap Zaenab. Kemudian ibu Hamid merasa rendah
hati terhadap sikap anaknya itu.
Pada
keesokan harinya Zaenab dan Rosnah pergi kesungai, disana Zaenab dan Rosnah
bertemu dengan teman temannya diDesa. Tidak disangka dan tidak terkira salah
satu temannya mendapat Sepet yang berisi surat, Zaenabpun merasa gembira dengan
apa yang telah diterima oleh temannya itu. Setelah temannya itu mendapatkan
Sepet, Rosnah melihat ada Sepet yang terdapat surat yang bernamakan Zaenab,
kemudian Rosnah mengambilnya dan memberikannya kepada Zaenab. Kemudian hati
Zaenabp[un senang dan berdebar-debar.
Pada
malam hari orang orang desa berkumpul di Surau untuk Khatmil Qur’an, disana
Zaenab melihat Hamid yang sedang menasehati kerumbunan anak anak yang sedang
lari larian. Setelah Hamid menasehati anak anak, Hamid melihat Zaenab kemudian
ia menghampirinya dan menyapanya. Waktu terus berjalan acara Khatmil Qur’an
dimulai dengan kelurnya anak anaknya yang sudah khatam Al-qur’an. Kemudian
diboyong keliling kampong ditengah perjalanan Hamid melihat Zaenab kemudian
Hamid menghampiri dan akhirnya mereka berdu berjalan depan
belakang dengan membawa obor untuk kelilingdesa dengan anak anak lainnya.
Setelah
selesai keliling desa, Zaenab pulang kerumah dan masuk kekamar, kemudian dia
mendengar dibalik tembok kamarnya ada yang berbicara yaitu Hamid. Dan mereka
saling bercakap-cakap dari balik tembok. Dan mereka saling mencurahkan isi
hatinya.
Pagi hari
mereka berdua berada dipantai bermain bersama., diselang waktu Zaenab sedih
karena Hamid sebentar lagi akan ke Tawalib. Kemudian mereka mengungkapkan
impian hatinya. Hamid menginginkan untuk bisa naik haji, dan zaenab berpesan
kepada hamid agar mendo’akannya “ Agar kelak dapat menikah dengan laki laki
yang dia cintai dan mencintainya”.
Disuatu
ketika Hamid pergi kepasar dan membeli makanan ringan, ketika hendak pulang
Hamid melihat seorang ibu yang membawa banyak belanjaan kemudian belanjaan itu
jatuh dan Hamid menolongnya, dari kejauhan Zaenab juga melihat seorang ibu yang
belanjaannya jatuh dan hendak menelongnya, dan melihat Hamid menolong ibu
tersebut, Zaenab pun terkagum dengan ketulusan hati Hamid yang menolong ibu
tersebut. Kemudia zaenab dan hamid
saling bertatapan Dan hujan pun turun deras, mereka berdua meneduh bareng. Dan
mereka bersenang-senang sembaring sambil hujan hujan.
Hujan pun
redah hari beranjak malam zaenab dan hamid pun pulang, pada malam harinya hamid
di minta oleh teman-temannya untuk menjadi ketua dalam kelompok debatnya,
ketika hamid sedang berbincang- bincang
dengan teman-temannya terdengar batukkan dari dalam rumah, hamid pun
bergegas masuk dalam rumah dan membuatkkan ramuan untuk emak, hamid pun
memnyutujui untuk masuk dalam kelompok debat itu.
Ke esok
harinya seperti biasnya hamid pergi ke rumah
Haji Ja’far untuk
bekerja disana, pada sore harinya orang di desa bergegas pergi ke surau untuk
melihat debat antar dua kelompok yaitu kelompok gozali dengan kelompo hamid,
begitu juga Haji Ja’far yang
bergegas pergi kesurau dan menyuruh zaenab untuk menyelesaikan semua
pekerjannya, tapi dengan berat hati zaenab menerima perintah dan bergegas
menyelesaikkan semua pekerjaannya, ketika zaenab sedang menyelesaikkan
pekerjaannya datanglah rosna yang
mengingatkan akan debat itu, pada akhirnya semua pekerjaan zaenab telah selesai
dan bersegera mengajak rosna pergi ke surau menggunakkan sepeda ontel, dengan
sepeda otel zaenab dan rosna pergi kesurau dengan tergesa – gesa dan mengayuh
dengan cepat, dengan pada akhirnya zaenab salah ambil jalan sehingga zaenab
terjebur dalam sungai dekat surau,kemudian rosna panic dan berteriak-teriak
minta tolong, orang-orang yang berada di dalam surau pun keluar dan menuju ke
sungai, taka da yang menolong tapi pada akhirnya hamid menjeburkan diri untuk
menolong zaenab, setelah terselamnya zaenab kemudian hamid membawanya ketepian
lalu hamid berusaha menolong dengan melakukan nafasa buatan, seketika itu pula
zaenab terselamatkan hidupnya, tetapi orang-orang yang melihat kejadian itu
merasa marah dan membencinya.
Di malam harinya setelah hamid dan
emak shalat, terdengar ada yang mengetok pintukemudian hamid keluar dan melihat
ternyata saleh, saleh menyuruh hamid untuk ke surau karena hamid harus
memberikan mempertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya. Sesampainya
di surau hamid di sambut orang-orang dengan perasaan marah dan benci kemudian
hamid masuk kedalam surau untuk
menghadap para tetua adat, di dalam surau hamid dan tetua membahas tentan apa
yang telah di lakukkan hamid pada zaenab, pada akhirnya para tetua memberikkan
keputusan bahwa hamid di usir dari kampun, setelah hamid mendengarkkan
keputusan itu hamid keluar dan menghampiri masyarakat yang telah menunggu di
luar, setelah masyarakat tau bahwa hamid di usir dari kampum, ada salah satu
dari gerombolan warga maju dan meludahi muka hamid.
Keesok harinya hamid mempersiapkkan
pakean-pakeannya dan bersegera pergi dari kampong, dengan berat hati dan penuh
kesabaran hamid melangkah demi melangkah meninggalkan kampungnya sampai akhirnya
hamid sampai di setasiun, di setasiun hamid melihat seorang kuli, dan pada
akhirnya hamid menjadi kuli di setasiun itu, pada suatu hari ketika hamid
selesai mendata barang-barang hamid melihat gerombolan haji hendak naik kereta,
dari gerombolan haji tersebut hamid melihat Haji Ja’far naik kereta, tak hanya
melihat Haji Ja’far saja disana hamid juga melihat zaenab, hamid pun merasa
senang.
Pada ke esok harinya ada dua orang
petugas keamanan dating kerumah zainab untuk mengabarkan bahwa kapal yang
membawa rombongan haji mesinya terbakar, tidak ada penumpang yang
terselamatkan. Kemudianmak asiah menangis histeri. Hamid pun mendengar
peristiwa itu kemuian hamid menemuin kepala setasiu untuk mencari kebenaran. Pada malam harinya
hamid kembali ke kampun untuk mengikuti shalat ghaib, setelah ikut shalat hamid
pergi menjenguk emak dan kemudian pada esok harinya hamid kembali meninggalkan
kampung.
Hari-hari telah di lalui hamid
seorang diri pada suatu hari saleh pergi ke tempat kerja hamid untuk membawa
kabar kalau emak hamid sedang sakit kemudian hamid bergegas menjenguk emak. Sesampainya di rumah
Haji Ja’far emak meminta untuk pulang kerumah di tengah perjalanan emak
memberikan emas kepada hamid dan pada saat itu juga emak meninggal dunia. Hamid
merasa sedih dan kaget. Setelah pemakam emak hamid di hampiri oleh mak asiah
untuk dating kerumah, pada malam hari hamid pergi ke rumah Haji Ja’far, di sana
hamid di minta mak asiah untuk membujuk zaenab untuk mau menikah dengan arifin.
Kemudian hamid berbicara dengan zaenab.
Ke esokkan harinya hamid pergi ke
rumah Haji Ja’far untuk pamid ke mak asiah untuk pergi mencari ilmu, kemudian
hamid ingin bicara dengan zaenab tapi mak asiah tidak mau mengizinkan, ketika
mak asiah menyuruh zaenab membacakkan surat dari arifin mak juga mengatkkan
bahwa hamid pergi mencari mencari ilmu kemudian zaenab pergi bergegas ke
setasiun untuk mengejar hamid, tapi tidak terkejar.
Hari
hari telah terlewatkan saleh ingin pergi naik haji kemudian zaenab menitipkan
sebuahsurat untuk hamid, kemudia saleh bertemu hamid di mekah kemudian hamid
memberikan surat dari zaenab, sebaliknya zaenab mendapatkan surat dari hamid. Kemudian
hamid dan zaenab mereka meninggalkan dunia dengan impian-impian mereka.
No comments:
Post a Comment